Pengertian
Proposisi
Proposisi ialah kalimat logika yang
merupakan pernyataan tentang hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat
dinilai benar atau salah. Dengan kata lain, Proporsisi sebagai pernyataan yang
didalamnya manusia mengakui atau mengingkari sesuatu tentang sesuatu yang lain.
Unsur – Unsur Proposisi
Setiap proposisi akan mengandung undur-unsur berikut
ini, yaitu:
(a) Term subyek : hal yang
tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan. Term subyek dalam sebuah proposisi
disebut subyek logis. Ada perbedaan antara subyek logis dengan subyek dalam
sebuah kalimat. Tentang subyek logis harus ada penegasan/pengingkaran sesuatu
tentangnya.
(b) Term predikat : isi pengakuan
atau pengingkaran itu sendiri (apa yang diakui atau diingkari). Term predikat
dalam sebuah proposisi adalah predikat logis yaitu apa yang
ditegaskan/diingkari tentang subyek.
(c)
Kopula
: penghubung antara term subyek dan term predikat dan sekaligus memberi
bentuk (pengakuan atau pengingkaran) pada hubungan yang terjadi. Jadi fungsi
kopula ada tiga:
- Untuk menghubungkan subyek dan predikat
- Untuk menyatakan subyek itu sungguh-sungguh
berada/exist
- Untuk menyatakan cara mana subyek berada.
.
Jenis-Jenis Proposisi
Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu:
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas
Gbr1. Skema Jenis-Jenis Proposisi
Berdasarkan bentuknya, proposis dapat dibagi
atas 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi tunggal adalah proposisi yang terdiri
dari satu subjek dan satu predikat.
Contoh:
- Semua mahluk hidup pasti bernapas.
- Semua orang terlihat bahagia hari ini.
b) Proposisi majemuk atau jamak adalah proposisi yang
terdiri dari d=satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contoh:
- Setiap barang harus disusun dan ditata dengan
rapi.
- Pakaian ini dicuci dan dijemurkan oleh kakak.
Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke
dalam 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi kategorial adalah proposisi yang hubungan
antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
- Setiap mahasiswa memiliki KTM sebagai
identitasnya.
- Semua wajib pajak wajib membayar pajak.
b) Proposisi kondisional adalah proposisi yang
membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi
dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan
disjungtif.
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
- Jika hari ini tidak hujan, dia pasti akan
menepati janjinya.
- Jika waktu dapat terulang kembali, aku pasti
lebih berusaha lagi.
Contoh proposisi kondisional disjungtif (mempunyai 2
pilihan alternatif):
- Dia tidak jadi datang karena sibuk atau malas.
- David Beckham adalah seorang pemain bola atau
model.
Berdasarkan kualitasnya, proposisi juga dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi positif merupakan proposisi yang
memiliki persesuaian antara subjek dan predikatnya.
Contoh:
- Semua manusia adalah mahluk hidup.
- Harimau adalah hewan buas.
- Semua insinyur adalah orang pintar.
b) Proposisi negatif merupakan kebalikan dari
proposisi positif, dimana tidak ada terdapat kesesuaian antara subjek dan
predikatnya.
Contoh:
- Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan
jilbab.
- Semua aves bukanlah omnivora.
- Tidak ada tumbuhan yang dapat berjalan.
Aspek terakhir adalah berdasarkan kuantitas.
Berdasarkan aspek ini, proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi umum atau universal adalah proposisi yang
pada umumnya diawali dengan kata semua atau seluruh.
Contoh:
- Semua warga negara Indonesia wajib memiliki
KTP sebagai identitasnya.
- Semua mahasiswa harus mengerjakan tugas yang
diberikan dosen.
b) Proposisi khusus atau spesifik adalah proposisi
yang pada uumnya diawali dengan kata sebagian dan beberapa.
Contoh:
- Sebagian kendaraan bermotor diparkir di
halaman belakang.
- Sebagian mahasiswa pulang ke kampung halaman
untuk menghabiskan liburannya.
- Beberapa pelajar pergi ke sekolah dengan
berjalan kaki.
0 komentar:
Posting Komentar