LOGOTHERAPY
1. Pengertian Logotherapy
Logotherapy merupakan
suatu pendekatan psikologis yang dikembangkan oleh Viktor E. Frankl, seorang
neurolog dan psikiater yang pernah mendekan di kamp konsentrasi pada masa Nazi
di tahun 40-an dan kehilangan istri dan banyak anggota keluarganya yang mati di
kamp konsentrasi tersebut.
‘Logos’ sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘makna’. Logotherapy terkadang disebut aliran
ketiga dalam terapi psikis, aliran yang lainnya adalah analisis kejiwaan
(Freud) dan psikologi individual (Adler). Mereka berbeda dalam analisis
kejiwaan yang fokus pada tekad kesenangan, psikologi individual fokus pada
tekad kekuatan, dan logotherapy
fokus pada tekad makna. Logotherapy
merupakan sebuah aliran psikologi atau psikiatri modern yang menjadikan makna
hidup sebagai tema sentralnya. Frankl yang pada awalnya merupakan pengikut
Freud dan Adler, membelot dari ajaran para seniornya tersebut.
Frankl mengungkapkan bahwa selama individu mempunyai
makna hidup, ia akan merasakan kebahagiaan dan kenikmatan yang memuaskan.
Sebaliknya, apabila individu tersebut tidak mempunyai makna atau tidak mampu
memberikan arti dan tujuan hidupnya, ia akan menjadi pribadi yang tidak
orisinil, kehilangan keyakinan, dan terombang ambing menurut kemauan
lingkungannya.
Dengan asumsi ini, Frankl berpendapat bahwa kekuatan
yang paling utama untuk menggerakan kepribadian manusia terletak dari sejauh
mana keinginanya untuk memberi makna hidup (the will to meaning). Kemudian hal ini menjadi dasar penelitian
dan kekuatan bidang studinya ini, disamping dua konsep utama lainnya yaitu
konsep kebebasan dan makna hidup.
2. Prinsip - Prinsip Dasar
Gagasan Logotherapy diciptakan
dengan Yunani kata logos (“yang berarti”). Konsep Frankl ini
didasarkan pada premis bahwa kekuatan motivasi utama dari seorang individu
adalah untuk menemukan makna hidup.
Daftar berikut merupakan prinsip prinsip
dasar logoterapi:
- Kehidupan memiliki makna dalam keadaan apapun, bahkan yang paling menyedihkan.
- Motivasi utama kami untuk hidup adalah keinginan kita untuk menemukan makna hidup.
- Kami memiliki kebebasan untuk menemukan makna dalam apa yang kita lakukan, dan apa yang kita alami, atau setidaknya dalam berdiri kita ambil ketika dihadapkan dengan situasi penderitaan berubah.
3. Tiga Asas Utama Logotherapy
- Hidup itu memiliki makna (arti) dalam setiap situasi, bahkan dalam penderitaan dankepedihan sekalipun. Makna adalah sesuatu yang dirasakan penting, benar, berhargadan didambakan serta memberikan nilai khusus bagi seseorang dan layak dijadikantujuan hidup.
- Setiap manusia memiliki kebebasan yang hampir tidak terbatas untuk menentukan sendiri makna hidupnya. Dari sini kita dapat memilih makna atas setiapperistiwa yang terjadi dalam diri kita, apakah itu makna positif atupun makna yangnegatif. Makna positif ini lah yang dimaksud dengan hidup bermakna
- Setiap manusia memiliki kemampuan untuk mangambil sikap terhadap peristiwatragis yang tidak dapat dielakkan lagi yang menimpa dirinya sendiri dan lingkungansekitar. Contoh yang jelas adalah seperti kisah Imam Ali diatas, ia jelas-jelasmendapatkan musibah yang tragis, tapi ia mampu memaknai apa yang terjadi secarapositif sehingga walaupun dalam keadaan yang seperti itu Imam tetap bahagia.
4. Tujuan
Logotherapy
Logotherapy bertujuan agar dalam masalah yang dihadapi klien dia bisa
menemukan makna dari penderitaan dan kehidupan serta cinta. Dengan penemuan itu
klien akan dapat membantu dirinya sehingga bebas dari masalah tersebut.Adapun
tujuan dari logoterapi adalah agar setiap pribadi:
1.
Memahami adanya potensi dan sumber daya rohaniah yang
secara universal ada pada setiap orang terlepas dari ras, keyakinan dan agama
yang dianutnya;
2.
Menyadari bahwa sumber-sumber dan potensi itu sering
ditekan, terhambat dan diabaikan bahkan terlupakan;
3.
Memanfaatkan daya-daya tersebut untuk bangkit kembali
dari penderitaan untuk mampu tegak kokoh menghadapi berbagai kendala, dan
secara sadar mengembangkan diri untuk meraih kualitas hidup yang lebih
bermakna.
5. Peranan
Terapis
Menurut Semiun (2006) terdapat beberapa peranan
terapis
1. Menjaga
hubungan yang akrab dan pemisahan ilmiah.
2. Mengendalikan
filsafat pribadi.
3. Terapis
bukan guru atau pengkhotbah.
4. Memberi
makna lagi pada hidup.
5. Memberi
makna lagi pada penderitaan.
6. Menekankan
makna kerja.
7. Menekankan
makna cinta
6. Langkah – Langkah Proses Terapi
Terdapat 4 langkah dalam proses
logoterapi antara lain :
1.
Menghadapi
Situasi Itu
Diagnosis yang tepat
merupakan langkah pertama dalam terapi dan merupakan sesuatu yang penting.
Seluruh gangguan fisik pasien merupakan faktor-faktor fisik, psikologis, dan
spiritual. Tidak ada neurosis somatogenik, psikogenik, noogenik saja.. tujuan
diagnosis adalah menentukan sifat dari setiap faktor dan mengindentifikasi
faktor manakah yang dominan. Apabila faktor fisik yang dominan, maka kondisi
itu disebut psikosis,dan apabila faktor psikologis yang dominan maka kondisi
tersebut adalah neurosis. Sebaliknya, apabila faktor spiritual yang dominan
maka kondisi tersebut adalah neurosis noogenik.
2.
Kesadaran akan
Simtom
Dalam menangani
reaksi-reaksi neurosis psikogenik, logoterapi diarahkan bukan pada
simtom-simtom dan bukan juga pada penyebab psikis, melainkan sikap pasien
terhadap simtom-simtom tersebut. Dalam mengubah sikap pasien terhadap
simtom-simtom itu, logoterapi benar-benar merupakan suatu terapi yang
personalistik.
3.
Mencari
Penyebab
Logotherapy adalah
suatu terapi khusus bagi frustasi eksistensial (kehampaan eksistensial) atau
frustasi terhadap keinginan akan makna. Kondisi-kondisi ini jika menghasilkan
simtom-simtom neurotic, maka disebut neurosis noogenik.
Logotherapy berurusan
dengan penyadaran manusia terhadap tanggung jawabnya karena tanggung jawab
merupakan dasar yang hakiki bagi keberadaan manusia. Tanggung jawab berarti
kewajiban, dan kewajiban tersebut hanya dapat dipahami dalam kaitanya dengan
makna, yakni makna hidup manusia. Jadi, logoterapi berkenaan dengan mana dalam
berbagai aspek dan bidang-bidangnya. Makna keberadaan itu dapat berupa makna
hidup dan mati.
4.
Menemukan
Hubungan antara Penyebab dan Simtom
Neurosis kecemasan dan
keadaan fobia ditandai oleh kecemasan antisipatori yang menimbulkan kondisi
yang ditakuti pasien. Terjadinya kondisi tersebut kemudian memperkuat kecemasan
antisipatori yang mengakibatkan lingkaran setan sehingga pasien menghindar atau
menarik diri dari situasi-situasi tersebut, dimana ia merasakan bahwa
kecemasanya akan terjadi. Dalam kasus-kasus yang menyangkut kecemasan antisipatori,
teknik logoterapi yang disebut intense paradoksikal (paradoxical intention) sangat berguna.
7.
Teknik Logotherapy
Dijelaskan dalam Semiun
(2006) teknik-teknik logoterapi terdiri atas intensi paradoksikal, Derefleksi
dan Bimbingan Rohani.
1. Intensi Paradoksikal
Teknik intensi
paradoksikal adalah teknik dimana klien diajak melakukan sesuatu yang paradoks
dengan sikap klien terhadap situasi yang dialami. Jadi klien diajak mendekati
dan mengejek sesuatu (gejala) dan bukan menghindarinya atau melawannya. Teknik
ini pada dasarnya bertujuan lebih daripada perubahan pola-pola tingkah laku.
Lebih baik dikatakan suatu reorientasi eksistensial. Menurut logoterapi disebut
antagonisme psikonoetik yang mengacu pada kapasitas manusia untuk melepaskan
atau memisahkan dirinya tidak hanya dari dunia, tetapi juga dari dirinya
sendiri.
2. Derefleksi
Frankl (dalam Semiun,
2006) percaya, bahwa sebagian besar persoalan kejiwaan berasal dari perhatian
yang terlalu fokus pada diri sendiri. Dengan mengalihkan perhatian dari diri
sendiri dan mengarahkannya pada orang lain, persoalan-persoalan itu akan hilang
dengan sendirinya. Dengan teknik tersebut, klien diberi kemungkinan untuk
mengabaikan neurosisnya dan memusatkan perhatian pada sesuatu yang terlepas
dari dirinya.
3. Bimbingan Rohani
Bimbingan rohani adalah
metode yang khusus digunakan terhadap pada penanganan kasus dimana individu
berada pada penderitaan yang tidak dapat terhindarkan, atau dalam suatu keadaan
yang tidak dapat dirubahnya dan tidak mampu lagi berbuat selain menghadapinya.
Pada metode ini, individu didorong untuk merealisasikan nilai bersikap dengan
menunjukkan sikap positif terhadap penderitaanya, dalam rangka menemukan makna
di balik penderitaan tersebut.
4. Ekstensial
Analisis
Terapi eksistensial bertujuan agar
klien mengalami keberadaannya secara otentik dengan menjadi sadar atas
keberadaan dan potensi-potensi serta sadar bahwa ia dapat membuka diri dan
bertindak berdasarkan kemampuannya.
Doktrin utama dalam eksistensialisme
bahwa manusia bebas untuk memilih. Manusia merencanakan segala sesuatu bagi
dirinya sendiri. Artinya manusia bertanggung jawab terhadap dirinya. Dalam
membentuk dirinya, manusia mendapat kesempatan setiap kali memilih apa yang
baik dan apa yang kurang baik baginya. Setiap pilihan dijatuhkan terhadap
alternatif-alternatif yang dihadapinya adalah pilihannya sendiri.
8. Kelebihan
dan Kekurangan
- Kelebihan Logoterapi
Logoterapi mengajarkan bahwa setiap kehidupan
individu mempunyai maksud, tujuan, makna yang harus diupayakan untuk ditemukan
dan dipenuhi. Hidup kita tidak lagi kosong jika kita menemukan suatu sebab dan
sesuatu yang dapat mendedikasikan eksistensi kita.
- Kekurangan Logoterapi
Ada beberapa klien yang tidak dapat
menunjukan makna hidupnya sehingga timbul suatu kebosanan merupakan
ketidakmampuan seseorang untuk membangkitkan minat apatis, perasaan tanpa
makna, hampa, gersang, merasa kehilangan tujuan hidup, meragukan kehidupan.
Sehingga menyulitkan konselor untuk melakukan terapi kepada klien tersebut.
Sumber :
Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 3.
Ebook. Yogyakarta: Kanisius
Kuswara,
E., (1992). Logoterapi Psikoterapi Viktor Frankl.Jakarta:Erlangga
Corey, H. (2007). Teori
dan Praktek Konseling. Bandung: PT Refika Aditama.