3.
Pemahaman tentang kegelisahan dengan pengharapan
-Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya,
selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga
kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak
tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah
lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik
seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak.-gerik itu
umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir
dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala,
memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk
termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas
bicara, dan lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresidari kecemasan.Karena itu dalam
kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan,
kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan
juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa
seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.
Cara yang digunakan dalam mengatasi kegelisahan:
· Dengan memerlukan sedikit pemikiran
yaitu, pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang
paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan
terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya.
· Kita bersedia menerima sesuatu yang
terjadi pada diri kita dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan
tersebut akan sirna dari jiwa kita. Bersamaan berjalannya waktu kita dapat
mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan
tersebut dalam jiwa kita.
· Berdoa kepada Tuhan dengan
sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas sehingga Ia mau mengabulkan
permohonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab Tuhan adalah yang paling Maha
Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau
berdoa dan memohon kepadaNya.
-Pengertian
Harapan
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan
sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah
kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak,
tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti
agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang
atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya
menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Arti kata pengharapan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diterangkan
bahwa pengharapan berasal dari kata dasar harap yang berarti mohon, minta,
keinginan supaya sesuatu terjadi dan sesuatu itu biasanya hal yang sesuai
dengan kebutuhan atau keinginan. Setiap manusia mempunyai harapan.
Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam bidup. Orang yang
akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada
ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan
kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli
sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang
mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak,
atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang,
tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan
santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A, lulus pun mungkin tidak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada
diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan
terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib
selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Apa Sebab
Manusia Mempunyai Harapan ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia
langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga
atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari
interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan
berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang
mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat
dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah
terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya
menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan
sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam
– macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat
dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
-Contoh hubungan antar kegelisahan dan harapan
Contoh – contoh kegelisahan menurut pendapat
saya pun sangat banyak sekali. Misalnya saja gelisah karena bingung bagaimana
cara menyatakan perasaan untuk orang yang disukainya. Biasanya hal ini banyak
menimpa remaja – remaja. Walaupun hal tersebut tidak sewajarnya terlalu
dipikirkan oleh usia – usia remaja, namun hal ini dapat menyita konsentrasi
remaja tersebut. Maka dari itu, saya menganjurkan untuk para remaja yang sedang
menyukai seseorang, untuk menyatakan perasaannya agar konsentrari tidak
dikacaukan kegelisahan. Karena saya sendiri masih remaja, dan mengerti
pemikiran setiap remaja.
-Tanggapan
Kegelisahan merupakan bagian hidup manusia. Tiap manusia, dengan tidak
memperdulikan segala latar belakang dan kemampuannya, pasti akan
mengalami kegelisahan, entah sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat.
Yang demikian ini boleh jadi sangat wajar mengingat manusia mempunyai hati dan
perasaan. Semua
manusia pun pasti memiliki sebuah harapan untuk masa depan kehidupannya dan
merasa gelisah memikirkan apakah harapannya dapat terwujud atau tidak.
Namun apabila yakin dengan diri sendiri, berusaha dengan semaksimal mungkin
kemudian mengembalikan semuanya kepada Tuhan YME dan selalu mengingat-Nya, maka
kegelisahan dapat teratasi dan karena usaha dan doa merupakan sarana
terwujudnya harpan.
0 komentar:
Posting Komentar